Rabu, 20 Juni 2012

"Kemudahan yang Menyulitkan"

Saat tahu bahwa pendaftaran siswa baru untuk SMA dan sederajat akan dilakukan melalui internet,saya sempat satu pikiran dengan pemerintah bahwa hal ini akan memudahkan calon siswa dan orang tua.Memudahkan dalam hal waktu, biaya dan kesempatan.....
Setelah dijalani ternyata tidak semua siswa dan orang tua mengetahui tentang "internet" dan "online".....
Pendaftaran yang tidak dipahami,sehingga banyak calon siswa hanya memilih 1 sekolah dari 3 kesempatan pilihan yang diberikan. Mereka yang berasal dari luar manado, yang harusnya mengikuti "pra pendaftaran kembali", malah mengisi bagian "reguler" atau "RSBI" .....
Malahan mereka harus memverifikasikan diri mereka langsung ke kantor Diknas,sehingga sampai pada akhir kesempatan pendaftaran masih banyak yg tidak mengetahui bagaiman mendaftar secara online.
Ada juga calon siswa yang telah berulang kali melakukan pendaftran, sehingga semua sekolah bisa menjadi sekolah pilihannya.
Saat verifikasi-pun, masih banyak siswa yang salah pengertian,calon siswa merasa jika mereka mem-verifikasikan diri mereka di salah 1 sekolah, mereka pasti akan diterima disekolah tersebut, padahal hal itu belumlah tentu. Masih ada pengumuman secara online yang akan diumumkan Diknas Pendidikan Manado tanggal 4 Juli.....
"kalo tawu mo bagini pe susah,lebe bae bekeng jo ba daftar sama deng taon2 sebelumnya, supaya torang nda bingo bagini",,,,, komentar salah satu orang tua yang datang memverifikasikan anaknya.
Berkaca dari pengalaman yang ada, maka tahun depan hendaknya segala kekurangan pendaftaran secara online boleh diselesaikan dan diperbaiki oleh Diknas Pendidikan. Mungkin ini menjadi tahun uji coba sehingga tahun depan apa yang diharapkan pemerintah untuk mempermudah calon siswa dalam pendaftaran benar-benar "mempermudah" bukan "mempersulit" ......

Sabtu, 16 Juni 2012

gelar "KRISTEN SEJATI''

selamat hari minggu.....
"Jaga hatimu dengan segala kewaspadaan, sebab dari situlah terpancar kehidupan"
                                                                    Amsal 4:23
Menurut saya gelar yang sangat sulit diraih itu bukang gelar doktor, master, sarjana atau bahkan gelar nyonya,ibu,mama sekalipun, tapi gelar "KRISTEN SEJATI". why????
Karena ....
bukan kepintaran atau kemampuan kita yang dinilai untuk mendapatkan "gelar" itu,
bukan karena berapa jam ita berdoa,
bukan karena banyak kali baca Alkita tiap hari,
bukan karena aktif melayani Tuhan ,,,,,, BUKAN!!!
Tapi.... kita dinilai dari keseluruhan hidup kita,tindakan dan ucapan yang keluar dari hati kita
Untuk mendapatkannya perlu waktu yang cukup lama : SEUMUR HIDUP KITA!
Mungin kita akan menjadi sangat lelah untuk memperjuangkan gelar itu,terutama saat kita merasa gagal,walaupun hanya dalam perkara kecil,tapi kabar baiknya adalah : 
"KRISTEN SEJATI" adalah gelar yang tak ada tandingannya! tidak seorangpun yang bisa memastikan apakah dia berhak menggunakan gelar tersebut,selain Bapa di Sorga. Gelar yang hanya diberikan oleh lembaga yang bernama"sorga'' pada saat kita telah menyelesaikan pertandingan hidup ini dengan baik, seperti yang Ia kehendaki. 
Sulitnyaaaaa.... tapi ingat,ada hadiah yang menanti kita. Mahkota2 tersedia bagi mereka yang lulus, yang diberikan oleh Tuhan sendiri dalam kemegahanNya (I Tes 2:17-19, II Tim 4:8, Yak I:12, I Pet 5:2-4, Wahyu 2:10).....
Maka,,,,,,, maukah kita BERJUANG dan PIKUL SALIB untuk "gelar" tersebut?????
Untuk mendapatkan hal yang baik, kita juga harus berusaha semaksimal mungkin!

sumber kekuatan terbesar


Raja keselamatan- ku!!!!
tak ada yang dapat membuatku berpaling dariNya,selamanya.... amin



single n' verry happy

aku baik baik saja,menikmati hidup yang aku punya...
hidupku sangat bahagia.....
aku single dan sangat bahagia (lagunya 0ppie... )

Apa yang salah dengan "kesendirian"????
sepanjang aku bahagia dan tidak merugikan orang lain :)),,,,
Apa yang salah dengan "ke-jomblo-an"?????
sepanjang aku bisa menikmati itu dengan bahagia dan ketulusan :)) ,,,,,
Apa yang salah dengan sendiri, jomblo, 'belum'' punya pasangan dan sejenisnya????
tak ada yang SALAH!!! ...
semua ada waktunya,semua ada masanya ....
kuyakin kan datang pasangan jiwaku pada waktu dan cara yang indah :))
saya percayaaa ,,,,
Tuhan masih sibuk mencari pasangan saya diluar sana saat ini ....
itulah sebabnya aku masih sendiri,

amin....

*dedicated 4 para jombloner's*

menerapkan sikap "TEGA'' dalam dunia pendidikan

inilah susahnya menjadi pendidik. Namanya saja pendidik berarti harus mengajar hal yang belum diketahui dari peserta didik menjadi tawu,baik itu ilmu maupun sikap dan tutur kata.... Tapi hampir setiap tahun dalam rapat,terjadi kontradiksi yang hebat dalam hati saya antara kemampuan dan rasa "bagitu" (orang manado bilang). 
Anak didik yang secara kognitif (pengetahuan) tidak mampu mendapatkan nilai tuntas,harus dipaksakan untuk dituntaskan hanya  karena hal2 yang "rasa bagitu". Sebagai pendidik,saya termasuk yang paling gampang memberikan nilai yg sepantasnya jika peserta didik telah mengerjakan semua tugas dan merampungkan ulangan dengan baik. Jika tidak,ada banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengejar seluruh tugas yg terlewati dengan waktu yg ditentukan (sebelum rapat dewan  guru). 
Jika hanya nilai saya yang tidak tuntas dan menyebabkan peserta didik tidak berhasil (tidak naik kelas),maka komentar teman sejawat pasti  tidak menggenakan ditelinga.
Tapi bagi saya,jika benar dia tidak berkemampuan maka "sikap tega" saya tak bisa di ganggu gugat. Tega tidak memberikan nilai tuntas,tega tidak mendengarkan alasan2 yang ada,dan tega untuk hal2 yang lain. Karena ketika nilai final saya keluar itu berarti peserta didik telah diberikan kesempatan yang begitu banyak dan besar untuk mendapatkan nilai tuntas,jika sampai pada deadlinenya tidak ada maka siswa memang tidak berkeinginan untuk memperbaikinya.
"tega" untuk tidak memberi nilai tuntas untu mutu pendidikan yang lebih baik,
I HOPE..... ;))

teruslah berusaha

AKHIR dari upaya terbaik kita, adalah

AWAL dari dari campur tangan Tuhan,maka.....

tetaplah berusaha,karena Tuhan tak pernah meninggalkan kita  dengan kegagalan MUTLAK!